Halaman

 

Minggu, 12 Agustus 2012

sifat koligatif larutan elektrolit dan contoh soal nya


makalah
sifat koligatif larutan elektrolit
http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRbSrTLjCUDtlxp8Z63So01jLdigwUP6Lg0TLyrwDvsVdOAi33qCQ
Disusun oleh:
Nama:dewi annisa
Kelas:XII-ipa
Sekolah: muhammadiyah 2 jakarta







Kata pengantar

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa saya ucapkan kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis angat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga sengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin...
DAFTAR ISI:
Halaman  judul …..
Kata pengantar …..
Dafta isi…..
BAB 1 PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
B.TUJUAN DAN MANFAAT
BAB II PEMBAHASAN
I. PENGERTIAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN elektolit
II. CONTOH SOAL YANG BERKAITAN DENGAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN elektrolit
BAB III
I. penutup



LATAR BELAKANG MASALAH
Berikut ini akan dijelaskan berbagai pengertian dari Sifat koligatif larutan dan empat sifat koligatif larutan. Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang bergantung pada jumlah partikel zat terlarut dan bukan pada jenis zat terlarutnya. Ada empat sifat koligatif larutan yaitu :

1. Penurunan tekanan uap
2. Kenaikan titik didih
3. Penurunan titik beku
4. dan tekanan osmosis

Penurunan tekanan uap adalah berkurangnya tekanan uap dalam suatu larutan relatif terhadap tekanan uap pelarut murninya. Tekanan uap adalah tekanan gas yang berada di atas zat cair dalam tempat tertutup, di mana gas dan zat cair berada dalam kesetimbangan dinamis.

Kenaikan titik didih adalah bertambahnya titik didih larutan relatif terhadap titik didih peralut murninya. Titik didih larutan adalah suhu di mana tekanan uap larutan sama dengan tekanan uap pelarut murni.

Penurunan titik beku adalah berkurangnya titik beku suatu larutan relatif terhadap titik beku pelarut murninya. Titik beku larutan adalah suhu dimana tekanan uap larutan sama dengan tekanan uap pelarut murni padat.

Tekanan osmosis adalah tekanan hidrostatis yang terbentuk pada larutan untuk menghentikan proses osmosis pelarut ke dalam larutan melalui selaput semi permeabel. Atau tekanan osmosis adalah tekanan luar yang diberikan pada larutan untuk menghentikan proses osmosis pelarut ke dalam larutan melalui selaput semi permeabel.

Osmosis Balik ( reverse osmosis )Tekanan osmosis adalah tekanan yang diperlukan untuk menghentikan aliran pelarut dari larutan encer ( atau pelarut murni ) ke larutan lebih pekat. Namun, jika tekanan yang diberikan lebih besar dari tekanan osmosis maka akan terjadi aliran balik. Pelarut akan dipaksa mengalir dari larutan lebih pekat ke larutan lebih encer ( atau pelarut murni ). Pemberian tekanan berlebih dikenal dengan istilah osmosis balik ( reverse osmosis ). osmosis balik sangat berguna. contohnya dalam proses desalinasi air larut untuk mendapatkan air tawar.

B.Tujuan dan Manfaat
Pada dasarnya tujuan dan manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi target yang hendak dicapai dalam setiap kegiatan. Selain itu diharapkan juaga makalah ini dapat digunakan untuk menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi kita semua. Oleh karena itu bagaimana kecilnya suatu kegiatan mesti memiliki tujuan dan manfaat tertentu

BAB II pembahasan
I.   sifat koligatif larutan elektrolit adalah Zat elektrolit jika dilarutkan akan terionisasi menjadi ion-ion yang merupakan
partikel-partikel di dalam larutan ini. Hal ini menyebabkan jumlah partikel pada satu mol larutan elektrolit lebih banyak daripada larutan nonelektrolit. Misalnya,
larutan nonelektrolit C6H12O6, jika dimasukkan ke dalam air menghasilkan 1 mol partikel, sehingga larutan C6H12O6 1 M akan membeku pada suhu 1,86 °C di bawah titik beku
air murni, sedangkan 1 mol larutan elektrolit NaCl mengandung 2 mol partikel, yaitu 1 mol Na+dan 1 mol Cl.
Larutan NaCl 1 M sebenarnya mengandung 1 mol partikel per 1.000 gram air, secara teoretis akan menurunkan titik beku 2 × 1,86 °C = 3,72 °C. Sedangkan larutan CaCl2 1 M mempunyai 3 mol ion per 1.000 g air, secara teoretis
akan menurunkan titik beku tiga kali lebih besar dibandingkan larutan C6H12O6 1 M.
Contoh:
C6H12O6(s) --->C6H12O6(aq)
1 mol................. 1 mol
Jumlah partikelnya 1 × 6,02 × 1023 molekul.
NaCl(s)---> Na+(aq) + Cl(aq)
1 mol .........1 mol......... 1 mol
Jumlah partikelnya 2 × 6,02 × 1023 (ion Na+ dan Cl).
CaCl2(s) --->Ca2+(aq) + 2 Cl(aq)
1 mol........... 1.mol .........2 mol
Jumlah partikelnya 3 × 6,02 × 1023 partikel (ion Ca2+ dan ion Cl).
Banyak ion yang dihasilkan dari zat elektrolit tergantung pada derajat ionisasinya (α). Larutan elektrolit kuat mempunyai derajat ionisasi lebih besar daripada
larutan elektrolit lemah, yaitu mendekati satu untuk larutan elektrolit kuat dan mendekati nol untuk larutan elektrolit lemah. Derajat ionisasi dirumuskan sebagai berikut.
α = jumlah molekul zat yang terurai/jumlah molekul mula-mula

Menurut Van’t Hoff, i = 1 + (n – 1)α
i= jumlah partikel yang diukur/jumlah partikel yang diperkirakan

Sifat koligatif larutan elektrolit adalah sebagai berikut.

1. Kenaikan titik didih
ΔTb = Kb ×m{1 + (n −1) α}

2. Penurunan titik beku
ΔTf = Kf ×m{1 + (n −1) α}
Keterangan:
n = jumlah ion yang dihasilkan dari ionisasi satu molekul zat elektrolit
α = derajat ionisasi zat elektrolit

3. Tekanan osmosis
π = MRT {1 + (n −1)α }
π = mol/liter × {1 + (n −1)α }

Hal-hal yang perlu diperhatikan berhubungan dengan larutan elektrolit antara lain:
1. a. Elektrolit yang menghasilkan dua ion (n = 2), yaitu CH3COOH, HCl, NaOH, NaCl.
b. Elektrolit yang menghasilkan tiga ion (n = 3), yaitu Ca(OH)2, H2SO4, Na2CO3.
c. Elektrolit yang menghasilkan empat ion yaitu FeCl3, AlCl3.
2. Makin banyak ion yang dihasilkan dari larutan elektrolit, makin besar pula harga ΔTb dan ΔTf.
3. Besarnya harga α menunjukkan kuatnya larutan elektrolit.
Makin besar harga α, makin besar pula harga ΔTb dan ΔTf.
4. Larutan elektrolit kuat mempunyai α = 1.
ΔTb = Kb × m × n
ΔTf = Kf × m × n
π = M × R × T × n

5. Pada elektrolit biner berlaku:
ΔTb = Kb × m × (1 + α)
ΔTf = Kf × m × (1 + α)
π = M × R × T × (1 + α)
II. CONTOH SOAL SIFAT LARUTAN ELEKTROLIT
1.    Suatu larutan elektrolit biner 0,05 mol dalam 100 gram
air mempunyai α =2/3 . Jika Kf = 1,86 °C/m, tentukan
penurunan titik beku larutan tersebut!
Jawab:

ΔTf = Kf × m × (1 +2/3 )
= 1,86 °C/m × 0,05 mol × 1.000/100 × (1 +2/3)
= 1,86 °C/m × 0,5 ×5/3
ΔTf = 1,55 °C

2. Tetapan kenaikan titik didih molal air adalah 0,5 °C/m.
Jika 1 mol H2SO4 dilarutkan dalam 100 gram air dan
dipanaskan, tentukan kenaikan titik didih dan titik didih
larutan tersebut!

Jawab:
ΔTb = Kb × m × n
= 0,5 × 1 × 3
ΔTb = 1,5 °C
Titik didih larutan = 100 °C + 1,5 °C = 101,5 °C.

3. Tentukan tekanan osmosis 29,25 gram NaCl dalam
2 liter larutan yang diukur pada suhu 27 °C!
(Mr NaCl = 58,5, R = 0,082 L.atm.mol–1K–1)
Jawab:

π = M × R × T × n
= (29,25 / 58,5):2 × 0,082× 300× 2
= 0,25 × 0,082 × 600
π = 12,3 atm

BAB III

PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dapat memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan – kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca .

x�mz-`O �qB uto; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: rgb(255, 255, 255); display: inline !important; float: none; ">π = M × R × T × n

5. Pada elektrolit biner berlaku:
ΔTb = Kb × m × (1 + α)
ΔTf = Kf × m × (1 + α)
π = M × R × T × (1 + α)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar